Pindah ke Berlin

Awalnya Keinginan untuk merasakan tinggal di luar Indonesia sudah lama ada di hati kami. Pemicunya tentu saja ketika kami sedang jalan-jalan menikmati berbagai kota di belahan lain dunia, terutama ketika berada di negara yang sudah lebih maju peradabannya. Pemicu lainnya adalah pengalaman beberapa sahabat dan teman, yang kebanyakan mengambil kuliah S2 dan S3. Sepertinya menarik […]

01.12.13

Dear my: ✔ Full-time Best Friend ✔ Travel-mate ✔ Dive-buddy ✔ Horrible singing-ally ✔ Books and coffee-companion ✔ Pingpong-enemy ✔ Sunrise and sunset hunting-fellow ✔ Partner-in-crime for doing silly stupid things (yup, it includes when you did Incredible Hulk-sband and Super-husband pose) Thank you for: – Waking me up in the morning with a smell […]

Menanti Senja

“Larutan Senja” Rasa: Hangat. Warna: Elegan. Perasaan yang ditimbulkan: Damai. —– Ah, Ratih Kumala menuliskan resep membuat larutan senja dengan pas, tidak berkekurangan, tidak berlebihan. Pas juga untuk cerpennya saya baca di sini, di sebelah laki-laki yang saya cintai yang sedang menuliskan kode-kode yang sulit saya pahami, di ruang membaca berdinding buku-buku di suatu sudut […]

Pisau

Kamu suka sekali dengan pisau serbaguna bermerek Victorinox itu. Kamu memilikinya sejak lama. “Aku pikir, hampir semua laki-laki seumuranku menyukainya. Kita hidup di jaman McGyver” Kamu menggunakan pisau itu untuk banyak hal, menemanimu naik gunung di masa silam, juga dalam traveling di masa kini, membantumu di kos-kosan dan di kontrakan. Kamu sangat mengandalkannya. Lalu tiba […]

Awan

Di ujung semesta. Kita terbangun jam 5.45. Kamu membuka jendela, hari sudah terang. Aku melompat, mengetahui kita terlambat menyaksikan matahari terbit malu-malu. “Awan kelabu. Meski kita bangun lebih awal, kita tak bisa menyaksikan matahari terbit” serumu. Tak mengapa. Kita sudah terbiasa jika hal terjadi tidak sesuai kehendak. Kita kemudian berjalan-jalan pagi menghirup segarnya udara pegunungan […]

Maaf

Aku punya dua maaf di sore itu, di sebuah sore di hari bintang, tujuh tahun silam. Maaf yang pertama, kusampaikan di Plaza Semanggi, setelah aku naik bis dari Mampang ke Senayan; setelah berjalan beriringan dengan penjual siomay di bawah kolong jembatan; setelah menaiki tangga penyebrangan. Kusampaikan maaf yang pertama di sore itu kepadanya, karena aku […]

Ayunan

Aku berusaha mencari kenangan kita akan ayunan. Ayunan beragam jenisnya. Tak ada kenanganku padamu tentang ayunan biasa. Yang muncul adalah kincir ria raksasa, Giant Ferris Wheel. Kita mengenalnya dari Before Sunrise. Terletak di pelataran taman Wurselprater di kota cantik Wina, kincir ria raksasa itu memang tempat yang paling cocok untuk kecupan pertama Jesse dan Celine. […]

Rumput

Sahabatku, Kamu masih ingat dia? Dia yang tahu cerita utuh kita, sekitar tujuh tahun yang lalu. Bukan sekedar tahu, dia hadir di sana. Di sana, di desa di lereng Gunung Lawu. Hari masih sangat pagi ketika kita memutuskan untuk turun dari bis yang menuju ke air terjun Grojokan Sewu. Kita turun lalu berjalan kaki, pergi […]

Jendela

Delapan tahun lalu, siang hari. Aku sedang di kampus ketika sms darimu datang, “Bisa bertemu di kedai kopi biasanya?” Kedai kopi sedang sepi. Aku datang lebih dulu. Tak lama berselang kamu datang dengan wajah sendu. Awalnya basa-basi. Lalu setelah ada dua cangkir kopi, kamu mulai bercerita. Tentang hal yang tidak kusangka, cerita tentang luka. Luka […]

Buku

Pagi itu aku membuka hari dengan penuh ucapan syukur, usiaku dua puluh tiga. Belum sempat aku sarapan pagi, terdengar deru motormu, si kayu bakar. Aku bergegas ke luar rumah sebelum ibuku yang ke luar dan menyapamu dengan: “Lho, sudah datang lagi? Bukannya baru pulang jam 1 ya semalam!” Kamu tersenyum lebar. Belum pernah aku melihat […]