Aku punya dua maaf di sore itu, di sebuah sore di hari bintang, tujuh tahun silam.
Maaf yang pertama, kusampaikan di Plaza Semanggi, setelah aku naik bis dari Mampang ke Senayan; setelah berjalan beriringan dengan penjual siomay di bawah kolong jembatan; setelah menaiki tangga penyebrangan.
Kusampaikan maaf yang pertama di sore itu kepadanya, karena aku harus mengakhiri perjalanan lima setengah tahun yang indah.
Maaf yang kedua, kusampaikan setelah aku beranjak pulang; setelah langkah kaki menjadi lebih ringan, mengetahui dia sudah tidak lagi terbeban.
Kusampaikan maaf yang kedua di sore itu melalui telepon genggam, kepadamu:
“Maaf, aku terlanjur mencintaimu, semenjak di Tawangmangu.”
Latest posts by virtri (see all)
- Soalnya… - 19 October 2020
- My life after not living in a corporate world anymore - 9 August 2020
- Kata Kelana di Kita - 5 August 2020