Sahabatku,
Kamu masih ingat dia? Dia yang tahu cerita utuh kita, sekitar tujuh tahun yang lalu. Bukan sekedar tahu, dia hadir di sana.
Di sana, di desa di lereng Gunung Lawu. Hari masih sangat pagi ketika kita memutuskan untuk turun dari bis yang menuju ke air terjun Grojokan Sewu. Kita turun lalu berjalan kaki, pergi ke ujung pelangi.
“Aku mencintaimu” katamu memecah keheningan.
“Aku juga” kataku.
Ada dia di sebelah kita. Meskipun dia tahu bahwa aku masih bersama laki-laki lain, dan tak mungkin bersamamu, tapi tak satu katapun yang dia ucapkan.
Dia, si rumput di Tawangmangu, yang hanya bisa tersenyum bisu.
Latest posts by virtri (see all)
- Kembali Bekerja dan Kembali Tidak Bekerja - 15 December 2022
- Kilas 2022: Tentang kursus C1 dan tentang kegiatan ini dan itu - 15 December 2022
- Tanaman-tanaman di rumah, si teman-teman baru saya - 27 June 2021