Sahabatku,
Kamu masih ingat dia? Dia yang tahu cerita utuh kita, sekitar tujuh tahun yang lalu. Bukan sekedar tahu, dia hadir di sana.
Di sana, di desa di lereng Gunung Lawu. Hari masih sangat pagi ketika kita memutuskan untuk turun dari bis yang menuju ke air terjun Grojokan Sewu. Kita turun lalu berjalan kaki, pergi ke ujung pelangi.
“Aku mencintaimu” katamu memecah keheningan.
“Aku juga” kataku.
Ada dia di sebelah kita. Meskipun dia tahu bahwa aku masih bersama laki-laki lain, dan tak mungkin bersamamu, tapi tak satu katapun yang dia ucapkan.
Dia, si rumput di Tawangmangu, yang hanya bisa tersenyum bisu.
Latest posts by virtri (see all)
- Tato - 28 February 2024
- Pandemi berakhir! - 22 July 2023
- Rutinitas Baru - 19 June 2023