Awalnya..
Simple, yet fun! Sederhana namun menyenangkan. Itu konsep dasar acara pernikahan kami yang kami tentukan di awal, apapun dan bagaimanapun bentuk eksekusinya.
Sederhana. Dengan konsep sederhana, pernikahan adat tentu saja keluar dari list karena apa pun adat yang digunakan, sepertinya tidak ada yang sederhana. Saya tidak anti pernikahan adat, menurut saya beragam pernikahan adat itu keren, terutama dengan detil-detil simbolis dan makna-makna tersendiri bagi mereka yang mempercayainya. Saya bangga dengan kayanya Indonesia dengan adat-adat yang ada dari Sabang sampai Merauke. Namun pernikahan adat tidak tercipta untuk saya. Dan saya harus akui, kadang saya memang orang yang tidak tahu adat. Hahaha.
Menyenangkan. Arti menyenangkan tentu saja sangat subjektif. Bagi saya, menyenangkan di sini adalah membuat kami berdua dan semua yang datang senang. Senang dengan suasananya, senang dengan makanannya, senang dengan hiburannya, senang dengan souvenirnya, dan senang bisa merayakan cinta dan bahagia.
Bersyukurlah kami karena orang tua kami mendukung konsep ‘sederhana dan menyenangkan’ ini. Entah karena mereka sudah merasakan pernikahan adat dan pernikahan normal sebelumnya (dengan menikahkan kakak-kakak atau adik kami), atau karena mereka sudah sangat bersyukur karena akhirnya kami mau menikah, terserah apa pun konsepnya selama itu bukan hanya pasang iklan di koran. Hihihi. We love you, Mama, Papa, Ibu, Bapak!
Untuk mengeksekusi konsep itu, kami butuh tema. Tema itu akan merajut dan membungkus semua detil dalam satu kesatuan. Tema sangat luas cakupannya, kami mempersempitnya dengan batasan hobi. Hobi kami banyak yang bersinggungan: baca, ngopi, nonton, jalan-jalan. Keputusan pun diambil, temanya: Traveling! Jalan-jalan!
Tidakkah pernikahan adalah memulai jalan-jalan atau perjalanan hidup bersama?
Umm.. dan suka minum kopi ^^
- Tato - 28 February 2024
- Pandemi berakhir! - 22 July 2023
- Rutinitas Baru - 19 June 2023