‘Sewindu’ adalah awal jatuh cinta saya. Saya mendengarnya dari radio yang mengudara ketika saya mengemudi mengarungi ibukota di tahun 2011. Saya tersenyum simpul mendengarnya. Sekali, dua kali, kemudian lagu ini diputar berkali-kali oleh berbagai stasiun radio, membuat saya bisa bersenandung dan mengikutinya. Dan saya tidak pernah bosan dengan lagu ini.
Lalu saya mencari lagu-lagu lainnya di internet. Saya kemudian berkenalan dengan ‘Tuan Nona Kesepian’ dan ‘Diorama’. Tahun demi tahun pun berganti hingga 2014 datang dan Tulus datang dengan albumnya yang baru dan menghujani saya dengan banyak sekali lagu-lagu yang indah.
Memulai hari dengan menyetel lagu-lagu Tulus di pagi hari begitu menyenangkan sekaligus menenangkan. Lagu-lagunya pas sekali dengan aktivitas menyeruput kopi panas dan mempersiapkan diri berangkat meninggalkan rumah untuk berkarya.
Suaranya yang seempuk marshmallow, liriknya yang sederhana namun menggelitik menarik, musik jazz yang mengalun yang mengiringi suaranya, dan cara dia menyanyi yang begitu santai tanpa perlu usaha. Itu yang membuat saya jatuh
Baru tadi malam saya akhirnya bisa bertatap muka dan menikmati lagu-lagunya secara langsung. Di kedai kopi Rolling Stone yang disulap menjadi tempat pertunjukkan yang memiliki panggung dan selasar untuk kita duduk-duduk santai menikmatinya.
Satu demi satu lagu dia nyanyikan diselingi dengan kejutan yang indah sekali: dia mengajak Bonita and The Husband berkolaborasi menyanyikan dua lagu. Paduan suara Tulus dan Bonita menurut saya indah sekali; sempurna untuk dinikmati di malam hari bintang.
Tulus benar-benar penyanyi. Merdu suaranya di rekaman sama seperti sewaktu dia menyanyikannya langsung. Yang membuat saya lebih jatuh hati padanya adalah betapa rendah hatinyanya dia. Buat saya itu mempesona. Dia bisa saja angkuh dengan apa yang sudah dia capai, tapi dia lebih memilih tampil menyenangkan. Ah, semoga dia selamanya akan begitu.
Umm.. dan suka minum kopi ^^
- Tato - 28 February 2024
- Pandemi berakhir! - 22 July 2023
- Rutinitas Baru - 19 June 2023