“Jalan-jalan ke Jepang itu mahal. Pun jika dapat tiket murah, bukankah biaya yang harus dikeluarkan untuk sehari-hari di sana mahal?”
Benar! Negara ini termasuk di jajaran ranking atas negara-negara dengan biaya hidup yang tinggi.
Tapi tidak berarti kita tidak bisa ‘mengakali’nya ketika uang tabungan terbatas, bukan? Bulan Oktober yang lalu kami jalan-jalan ke Jepang berbekal tiket murah Air Asia Jakarta – Kuala Lumpur – Tokyo Haneda (pp). Kami berangkat dari Jakarta Sabtu pagi, pulang dari Tokyo Sabtu malam. Selama 7 hari di sana, kami ke 4 kota: Tokyo, Kyoto, Nara, Osaka. Meski ke-4 kota, kami mencoba cara murah hidup di sana tanpa harus sengsara dan tetap bisa meriah, tetap bisa bersenang-senang.
Kami menyeimbangkan penginapan, sesekali bermalam di hotel berbintang, sesekali bermalam di guest house dan di bis malam dan di bandara. Kami menyeimbangkan makan, sesekali di restoran sesekali di mini market
Di bawah ini adalah beberapa tips #travelish dari saya, silakan dicoba kalau percaya:
1. Bis Malam Willer Express: Hotel berjalan
Hampir semua orang dan sumber-sumber di internet menyarankan untuk membeli JR Pass (Japan Rail Pass) yang termasuk di dalamnya tiket kereta super cepat Shinkansen untuk 7 hari kami di Jepang. Tapi untuk itu, harga yang harus kami siapkan per orang adalah 3juta-an. Tentu saja kami keberatan. Harga tersebut mirip dengan harga tiket pesawat pp!
Bis Willer Express menjadi pilihan kami. Harganya mulai dari 300rb-an saja untuk sekali jalan dan bisnya bagus-bagus. Ada wi-fi-nya, tempat kaki menjejak, toilet, colokan listrik ketika baterai telepon seluler sedang lemah, dan yang terutama, ada tudung kepalanya! Iya, ini penemuan mutakhir abad ini menurut saya! Tudung digunakan untuk menutup wajah sehingga selain menutupi mata dari silau cahaya, posisi tidur saya yang biasanya jelek luar biasa karena mulut lebar menganga, tak terlihat oleh penumpang lainnya dan tidak membuat mereka mimpi buruk karenanya.
Lamanya perjalanan bis dalam hal ini menguntungkan kami dibanding super cepatnya Shinkansen. Kami ambil yang jalan di malam hari untuk perjalanan pergi dari Tokyo – Kyoto dan kembali dari Osaka – Tokyo. Nah, dengan perjalanan bis malam yang 8 jam, kami mengirit biaya hotel 2 malam, karena kami tidur malam selama perjalanan.
2. Onigiri dan Yoshinoya: P3K – Pertolongan Pertama Pada Kelaparan
Berbekal 11rb kamu bisa dapat nasi kepel Jepang atau Onigiri di mini market yang tersebar sampai ke pelosok negeri ini: Lawson dan Seven Eleven. Kesukaan saya adalah yang di Lawson, yang warna biru, rasa tuna mayo!
Kalau kamu lapar tingkat tinggi, Yoshinoya juga jadi pilihan. Harga 1 paket makanan dan minumannya 30-50rb. Dijamin kenyang!
Tapi sebenarnya, tidak ada salahnya juga untuk sesekali mencoba restoran Ramen dan Sushi, dengan biaya sedikit lebih mahal, terutama jika terdapat antrian orang lokal yang panjang sekali! Dijamin enak! Puas!
3. Suica atau Pasmo: Si Kartu Ajaib!
Ini memang tidak seperti pintu kemana saja milik Doraemon, tapi kemampuannya membawa kita jalan-jalan melebihi JR Pass. Suica: Super Urban Intelligence Card! Bisa digunakan untuk naik kereta tipe JR, subway, kereta dalam kota, antar kota, untuk naik bis dalam kota, dan bahkan untuk beberapa pembelian barang.
4. Botol minum dan Ocha Dingin
Air di Jepang, di tempat-tempat umum, biasanya siap minum. Berbekal botol minum kosong, kita bisa mengisi ulang di keran-keran yang ada di taman-taman publik, bandara, atau tempat-tempat wisata. Jika bosan dengan air putih, kalau kamu penggemar teh tawar, sesekali belilah ocha dingin dalam botol kemasan. Bisa didapatkan di mesin-mesin koin yang tersebar di mana-mana, di berbagai penjuru kota dan desa. Enak dan segar!
5. Oleh-oleh serba 100 yen (12,000 rupiah!)
Oleh-oleh seringkali jadi momok berpergian orang-orang Indonesia. Kalau saya, saya senang beli oleh-oleh untuk keluarga, sahabat dan teman-teman, asalkan tidak berat untuk di bawa pulang. Harga oleh-oleh juga saya usahakan tidak memberatkan saya supaya saya tetap bisa nabung dan jalan-jalan lagi, dan nantinya bisa membeli oleh-oleh dari tempat-tempat lainnya lagi.
Nah, di Jepang yang serba mahal ini, ada tempat yang menjual barang-barang serba dua belas ribu. Berbagai rupa pernak-pernik yang tentunya bisa dijadikan oleh-oleh untuk kita bawa pulang atau kita gunakan sendiri. Namanya Daiso, lokasinya di Harajuku. Ah, lucu semua barang-barangnya. Selain beli oleh-oleh, kami juga dapat 1 set perlengkapan pingpong di sana seharga 12 ribu rupiah saja! Ahay!
Jadi, mau ke negeri sakura kapan? 🙂
- Tato - 28 February 2024
- Pandemi berakhir! - 22 July 2023
- Rutinitas Baru - 19 June 2023