So, how is it?

image

Dari hari kedua saya  menikah, pertanyaan itu selalu berdatangan: Jadi bagaimana? Bagaimana rasanya kehidupan pernikahan? How is it?

Jawaban saya selalu: It’s fun! Mengasyikan!

Ada yang tersenyum dan tertawa sewaktu menerima jawaban saya, namun ada yang kemudian bilang: Ah, masih baru sih! Lihat saja nanti!

Ya, lihat saja nanti! Saya sih optimis menghadapi kehidupan saya! Termasuk di dalamnya kehidupan pernikahan saya.

Tadi malam, dalam acara kumpul-kumpul BBQ bersama teman-teman, seorang kawan bertanya pada saya kenapa saya yakin bahwa suami saya (ini sepertinya mengacu pada Firman :p) adalah orang yang tepat bagi saya. Saya menjawab karena saya merasa nyaman bersamanya. Kawan saya rupanya tidak puas dengan jawaban saya. Dia bilang, nyaman saja harusnya tidak cukup. Dia bertanya apakah saya pernah merasa bahwa hidup saya tanpa pasangan saya akan tidak lengkap. Lalu saya kembali menjawab: Lengkap-lengkap saja sepertinya! Hehe.

Saya tidak menganut romantisme hidup adalah tidak lengkap tanpa pasangan. Itu sebabnya saya selalu menghargai mereka yang bisa hidup mandiri sampai akhir hayat mereka dan tetap bahagia dan bermanfaat bagi sesama.

Jika saya akhirnya memilih untuk menikah dan berpasangan, karena saya melihat ada keasyikan (lagi-lagi) lebih yang saya dapatkan jika hidup bersamanya (sejauh ini masih mengacu pada Firman :p). Kami tidak melengkapi satu dengan yang lain, but we doubling each other! Hobi yang banyak bersinggungan, kesukaan yang sama, sifat-sifat yang mirip, dan mimpi yang serupa! Tidakkah begitu menyenangkan ketika kamu bahagia dengan dirimu dan sekarang kamu punya dirimu dikali dua? Itu sebabnya kami selalu menganggap satu dengan lainnya sahabat; sahabat berjuta musim.

Hidup bersama sahabat berjuta musim yang kita cintai tentunya sangat mengasyikan. Kita bisa melakukan kesenangan-kesenangan kecil dan besar bersama-sama. Sahabat adalah tempat kita berbagi cerita bahagia, tawa, sedih dan marah. Tak sepakat, berantem-berantem lucu, saling mengoreksi ataupun saling berbagi dukungan juga bagian di dalamnya sehingga kita bisa tumbuh bersama menjadi manusia yang lebih baik.

Ya, itu jawaban saya: It’s sssssooooo ffuuuunnnn!! Sangat mengasyikan! 🙂

Lalu pertanyaan berikutnya yang kerap muncul adalah: Sudah isi? Untuk pertanyaan yang ini saya sangat mudah menjawabnya! Tinggal sebut makanan terakhir yang saya makan, kelar urusan! :p

kita

virtri
Latest posts by virtri (see all)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You can use markdown, yes that awesome markdown.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.