Back to (high) school!


Hari ini saya mengenakan kemeja putih yang saya padupadankan dengan rok limpit abu-abu yang panjangnya di bawah lutut. 

Teman-teman di kantor berkomentar jika saya hari ini tampak seperti anak SMA. Ditambah tas ransel yang setiap hari saya selempangkan di pundak dan sepatu kets yang menemani hari-hari kerja saya, membuat tampilan saya sebagai anak SMA semakin meyakinkan.

Tepatnya anak SMA Santa Ursula karena model roknya persis dengan yang saya kenakan. Lalu saya menjawab teman-teman saya jika saya memang benar lulusan Santa Ursula. Salah satu teman saya langsung menimpali “Gak mungkin kelakuan lulusan Santa Ursula kayak lo!” Mak jleb! Saya pun langsung tergelak! Ucapannya memang ada benarnya.

Santa Ursula cukup terkenal dengan suster-suster dan guru-guru galak, aturannya yang ketat, dan disiplin yang hebat. Sulit memang membayangkan saya yang sulit diatur ini menghabiskan tiga tahun saya di sana. 

Kenyataannya, Santa Ursula cukup menyenangkan. Oh iya, Santa Ursula tempat saya menjalani masa remaja saya itu yang di BSD, yang heterogen itu loh. Gak mungkin lah saya sanggup bertahun-tahun hanya dikelilingi teman-teman perempuan. Remaja butuh vitamin mata agar kesehatan hati tetap terjaga.

Tentang disiplinnya yang tinggi, itu benar adanya. Tapi namanya anak muda yah, beberapa kali saya pun menerobos aturan main sekolah. 

Kenangan yang selalu saya ingat, pada suatu hari yang dingin karena hujan semalaman, kaos kaki putih panjang saya – yang konon panjangnya sebelas dua belas dengan kaos kaki bola, dan Santa Ursula hanya mengenal warna putih – belum kering. Daripada bolos atau tidak pakai kaos kaki, saya menggunakan kaos kaki hijau nan pendek saya. Kece, pikir saya. Begitu serasi dengan rok kotak-kotak putih-hijau khas taplak meja, eh khas Santa Ursula. Dengan percaya diri yang tinggi, saya melangkahkan kaki ke sekolah. Baru sampai di gerbang depan sekolah, iya bener gerbang depan, eh ketemu kepala sekolah. Yah sudah lah, hukuman demi hukuman sepanjang hari menjadi makanan saya saat itu. Hanya karena kaos kaki pendek berwarna hijau!

Tapi percayalah, saya benar-benar selesai tiga tahun loh di situ. Saya bertahan tidak keluar dan dikeluarkan oleh sekolah. Hihihi.

Ah, jadi kangen masa-masa badung di sekolah!

virtri
Latest posts by virtri (see all)

One thought on “Back to (high) school!

Leave a Reply to mba ni Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You can use markdown, yes that awesome markdown.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.