Papa

Jika melihat tayangan film-film keluarga, biasanya seorang ayah sangat protektif dengan anak perempuannya, terutama jika menyangkut pergaulan anaknya dengan teman-teman yang berjenis kelamin laki-laki. Huaaah, sifat protektif tersebut akan dibungkus dengan kegalakan yang bisa membuat teman-teman laki sang anak menjadi keder dibuatnya.

Tidak demikian halnya dengan papa yang saya miliki. Sejak SMP, papa membiarkan saya berteman dengan banyak teman-teman laki-laki. Dari mulai lari pagi, jalan-jalan di siang hari, atau bahkan keluar untuk makan malam, bermain, atau beraktivitas hingga larut malam jika saya memiliki alasan yang tepat. Sampai saat ini, ia pun tidak masalah jika saya travelling ke luar kota dan hanya berdua dengan sahabat laki-laki saya.

Rasa percaya yang ia berikan pada saya. Ya, hal ini yang membuat saya terus belajar bertanggung jawab.

virtri
Latest posts by virtri (see all)

2 thoughts on “Papa

  1. Hai…. haii… sudah lama bgt ndak mampir kesini… Ternyata sdh byk postingannya… Daaaan postingan2 kali ini bikin terharuu… huhuhu… Trima kasih, Adikku sayaaaaang!

    Iyah, Papa memang PERCAYA BANGET sama Adek. Menurut Papa: Adek tuh dewasa, cerdas, dan bijaksana (halah… apa coba!?… hehehe), jadi pasti sudah tau mana yg baik, mana yg buruk, dan pasti tidak akan salah utk mengambil pilihan2 cerdas dalam hidupnya.
    Itu yg pernah Papa sampaikan ke Mba Ni…

    (Hehe… Jgn terbang yak… inget kata mama, masih ada yg di-atas Adek… yaitu: mba ni! hehe… ya iyalah mba ni kan anak pertama, jd pasti diatas Adek… *umurnya maksudnyaaa… hehehe.. ;p*)

    Dijaga yaaa.. kepercayaan Papa… šŸ™‚

Leave a Reply to mba ni Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You can use markdown, yes that awesome markdown.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.