Gnicuk

Tadi malam lagi-lagi aku bertemu dia. Dia berdiri tiga meter di depanku. Dia menatapku tajam, seakan penuh murka. Pandangannya sangat menusuk, mengarah tepat ke wajahku, ke kedua bola mataku. Aku tak tahu apa lagi salahku di saat itu. Tapi aku tak berdaya jika harus bertanya padanya. Biasanya kami memang hanya bungkam ketika bersua, tanpa kata-kata. […]

Ale & Tio

Tersebutlah dua orang atasan saya di kantor, Ale dan Tio*. Suatu hari, pernah saya bertanya pada Ale, mengapa dia tertarik untuk bergabung dalam tim OTC**. Ia menjawab “Karena saya bisa membantu menyembuhkan orang yang sakit.” Jawabannya menyentak hati saya. Tidak pernah terpikirkan ketika saya bergabung di tim OTC, saya juga berkontribusi untuk kesehatan orang lain. […]

Perempuan dan Kopi Hitam

“Mau dibuatin minum apa, Mbak?” “Kopi boleh deh” “Kopi susu kan?” “Engga, kopi hitam aja” “Hah? Kopi hitam? Kayak Bapak-bapak lainnya? Sekalian rokoknya ga, Mbak?” Ketika saya masih bekerja di lapangan, berkunjung dari satu distributor ke distributor lainnya, dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya, dari satu daerah ke daerah lainnya, seringkali percakapan di atas terjadi. […]

29 dan bahagia

“Ah, indahnya Jakarta jika seperti ini” demikian ujarmu kala matahari memang belum muncul dari peraduannya dini hari tadi, ketika aku mengantarmu menuju salah satu tempat perhentian bis menuju ke bandara. Ya, Jakarta berubah rupa di dini hari, jauh lebih bersahabat, hanya sesekali dua mobil lalu lalang. Beda jauh dengan selang dua hingga tiga jam setelahnya, […]